YAPI Slapur, Panti Asuhan Modern Menuju Sukses

Facebook
Twitter
WhatsApp
YAPI

Panti Asuhan milik Yayasan Advent Peduli Indonesia (YAPI) ini lebih dikenal dengan istilah Rumah Kasih YAPI. Dan oleh karena berlokasi di dalam kampus Sekolah Lanjutan Advent Purwodadi (SLAPUR) maka menjadikannya sering disebut YAPI Slapur. Panti asuhan ini diasuh oleh Bpk. Eddy Triyoso bersama isteri. Menempati lahan tanah yang cukup luas serta menjalankan berbagai program yang kreatif maka Rumah Kasih YAPI memiliki keistimewaan yang jarang didapatkan di tempat lain.

Hingga tahun 2022 ini Rumah Kasih YAPI sudah menempati lokasi yang sekarang selama 12 tahun, yang mana sebelumnya sempat berpindah tempat. Ketika pertama kali berlokasi di SLAPUR, yakni tahun 2010, Rumah Kasih YAPI memiliki 8 anak asuh, kemudian semakin lama semakin berkembang bahkan Rumah Kasih YAPI pernah mengasuh 47 anak dalam satu periode. Saat ini di atas sebuah bangunan yang tertata rapih dan unik Rumah Kasih YAPI bisa melayani anak asuh dengan kapasitas 8 kamar untuk wanita (setiap kamar menampung 4 orang) ditambah 5 kamar untuk pria (ada 2 kamar yang bisa menampung 4 orang dan 3 kamar menampung 6 orang). Sedangkan pada masa pandemi, Rumah Kasih YAPI hanya mengasuh 35 anak agar tidak berdesak-desakan untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan.

Rumah Kasih YAPI melayani anak usia sekolah, yang ingin menempuh pendidikan namun kurang mampu dikarenakan latar belakang keluarga, yang berasal dari berbagai agama, dimana para anak asuh tersebut akan mendapat pembinaan formal maupun non formal di setiap harinya. Kemudian mereka yang sudah lulus dari sekolahnya akan tetap tergabung di dalam satu wadah Alumnus YAPI meskipun sudah bekerja ataupun berkuliah di kota-kota lain.

Pembiayaan untuk mengasuh para anak yang kurang mampu tersebut didapatkan dari organisasi Yayasan Advent Peduli Indonesia (YAPI), Gereja-gereja, serta dari para donatur yang tergerak membagikan berkat secara pribadi, yang berasal dari berbagai denominasi gereja bahkan dari berbagai agama.

Mujizat TUHAN terjadi pada tahun 2012. Ketika Rumah Kasih YAPI memerlukan bangunan asrama sebagai tempat menginap para anak asuh, maka pada waktu itu ada satu perkumpulan yang datang dari Australia, yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai agama, bahkan diantara mereka ada seorang yang atheis. Perkumpulan tersebut dipimpin oleh seorang anggota jemaat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang bertempat di Australia. Mereka datang membangun gedung yang saat ini merupakan bangunan utama Rumah Kasih YAPI. Mereka datang bukan saja memberikan uang melainkan juga terlibat langsung dalam pembangunan sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Yang kesehariannya bekerja sebagai insinyur listrik ikut memasang instalasi listrik, sedangkan yang kesehariannya bekerja di perairan juga menata bagian perairan gedung, kemudian yang mahir dalam pembangunan maka mereka dengan sukacita menata kayu-kayu serta membangun tembok, pintu dan jendela sehingga gedung yang mereka bangun berdiri sangat tertata dan indah.

Rumah Kasih YAPI memberikan pembinaan secara menyeluruh, baik sisi rohani maupun intelek, melalui renungan pagi dan petang serta program study period yang dilakukan setiap hari. Selain itu para anak asuh juga dilatih agar memiliki mental suka bekerja dengan cara membuat makanan serta menjualnya, dan ada juga yang menjadi koster di gereja, sehingga hasil kerjanya dapat digunakan sebagai uang saku serta meringankan biaya pendidikan mereka. Selain itu para anak asuh juga dibina agar berkarakter suka membantu meski mereka sendiri perlu dibantu.

“para anak asuh juga dibina agar berkarakter suka membantu meski mereka sendiri perlu dibantu.”

Eddy Triyoso

Para pengurus Rumah Kasih YAPI juga mengarahkan para anak asuhnya agar bersosial yang baik, menjadi warga masyarakat yang baik serta peduli kepada mereka yang ada di lingkungannya, dengan cara ikut kerja bhakti gotong royong bersama masyarakat membangun MCK, membuat dan membagi makanan untuk berbuka puasa di saat bulan Ramadhan.

Dalam upaya untuk menjadi sebuah panti asuhan yang mandiri agar keuangannya tidak lagi bergantung kepada para donatur maka Bpk. Eddy Triyoso mengajak para anak asuh untuk mengelola tanah yang ada di lahan mereka agar menjadi lahan perkebunan dan peternakan. Pada saat ini di sekitar bangunan panti asuhan sudah terdapat kebun sayuran, tempat pembudidayaan jamur, kolam ikan, serta kandang ternak, yang kesemuanya semakin menambah indah suasana. Selain itu Rumah Kasih YAPI juga membuka usaha pengisian air isi ulang.

Dalam rangka turut meningkatkan taraf perekonomian masyarakat di sekitarnya, Rumah Kasih YAPI juga “meminjaman” beberapa kambing kepada masyarakat, kemudian ketika kambing tersebut beranak maka induk kambing diberikan kepada tetangganya untuk dikelola, demikian seterusnya. Kemudian dalam hal pelayanan kesehatan maka Rumah Kasih YAPI bekerjasama dengan Healing Way memberikan penyuluhan kesehatan serta pengobatan gratis ke beberapa desa di sekitarnya. Demikian juga di saat pandemi maka Rumah Kasih YAPI turut serta mensuplai jus dan APD untuk para tenaga medis ke beberapa Rumah Sakit di wilayah Malang dan Pasuruan, serta membagi masker ke posko-posko penampungan.

Demikianlah Rumah Kasih YAPI. Dari keterangan tersebut maka Rumah Kasih YAPI telah meletakkan suatu konsep dasar yang sangat baik mengenai panti asuhan, serta membuktikan bahwa panti asuhan bukanlah sekedar tempat untuk menampung anak-anak dengan fasilitas yang sekedarnya. Sebaliknya, panti asuhan adalah suatu tempat pembinaan agar anak-anak mendapat suatu pembinaan karakter yang mulia serta memperoleh kualitas pendidikan yang layak sehingga mereka menjadi orang-orang yang berprestasi dan berguna bagi masyarakat, bahkan untuk pembangunan bangsa dan negara.

YAPI Slapur
Ruang Utama Rumah Kasih YAPI

Untuk informasi lainnya mengenai Rumah Kasih YAPI silahkan klik link di bawah ini;

https://www.facebook.com/ryapislapur

Berita Lainnya :